RUPA MATA

RUPA MATA

  • Nasional
  • Daerah
  • Regional
  • Budaya & Seni
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Advertorial
  • Politik
  • Kesehatan
  • Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Beranda
  • Inspiratif
  • Opini

Inspirasi dari Bawah Kolong Rumah: Kisah Ikhlas Guru Ngaji M. Jafar Bin LaDoma

Oleh Hestiana
19 Agustus

RUPAMATA.ID,PAREPARE--Di sebuah kampung sederhana di Kelurahan Lapadde, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, kolong rumah berlantai bambu (panrung-panrung) menjadi saksi bisu perjuangan seorang guru ngaji yang mengabdikan hidupnya untuk menebar ilmu. Bapak M. Jafar Bin LaDoma, putra bungsu dari lima bersaudara kelahiran Sidrap Amparita, tumbuh besar di Parepare setelah berkeluarga. Kesehariannya diisi dengan bekerja sebagai petani kebun dan mengajar Al-Qur'an kepada anak-anak sekitar rumahnya dengan penuh ketulusan. 

*Awal Perjalanan: Dari Murid Menjadi Guru*
Sejak remaja, Bapak Jafar tekun mempelajari Al-Qur'an dari seorang guru ngaji di dekat rumahnya. Pengalaman hidup yang pahit-manis membentuknya menjadi pribadi yang gigih. Ia memilih mengajar di kolong rumahnya yang sederhana, dengan lantai bambu sebagai alas belajar. Meski fasilitas terbatas, suara merdunya saat mengaji mampu memikat hati murid-muridnya. Metode mengajarnya khas: *mangijjang* (mengeja dalam bahasa Bugis), yang membuat anak-anak mudah memahami bacaan Al-Qur'an . 

*Tidak Hanya Ngaji, tapi Juga Pendidikan Karakter*
Bagi mantan muridnya, Bapak Jafar bukan sekadar mengajarkan huruf hijaiyah. Kedisiplinan, kejujuran, dan kemandirian menjadi nilai utama yang ditanamkan. Setiap usai mengaji, anak-anak diminta mengisi penampungan air atau menyapu halaman—kebiasaan yang diharapkan terbawa hingga ke rumah mereka. Hukuman seperti cambukan kayu bagi yang terlambat atau membolos tanpa kabar mungkin terkesan keras, tetapi murid-murid mengerti itu adalah bentuk kasih sayang. "Kami tidak dendam, justru takut mengadu ke orang tua karena sadar ini untuk kebaikan kami," kenang salah seorang alumni . 

*Menghadapi Tantangan Zaman*
Seiring perkembangan zaman, Bapak Jafar tak menutup diri dari inovasi. Ia sesekali bergabung dengan pengajian ibu-ibu majelis taklim di masjid sekitar, belajar dari pemuka agama yang diutus pemerintah kota Parepare. Tujuannya sederhana: memperkaya ilmu agar bisa memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya. Kolong rumahnya tetap menjadi tempat belajar, meski kini tantangan semakin kompleks dengan maraknya metode pembelajaran modern.

*Warisan yang Abadi*
Banyak dari murid Bapak Jafar telah tumbuh dewasa, sebagian bahkan menjadi penghafal Al-Qur'an atau aktif di kegiatan keagamaan. Kisahnya mengajarkan bahwa ketulusan dan kesabaran dalam mendidik—meski dari tempat yang sederhana—bisa melahirkan generasi yang berkarakter. Seperti pepatah Bugis, *"Reso temmangingngi, malomo naletei pammase dewata"* (Usaha keras disertai keikhlasan akan mendapat ridho Ilahi). 

*Catatan Penutup*
Kisah Bapak Jafar adalah bukti bahwa pendidikan tidak selalu membutuhkan gedung megah atau kurikulum canggih. Kolong rumah, bambu, dan cambukan kayu adalah metafora dari cinta yang tegas—sebuah warisan nilai yang terus hidup di hati anak didiknya. Semoga inspirasi ini mengingatkan kita pada guru-guru di sudut kampung yang mengajar dengan hati, tanpa mengharap pujian. 

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (Hadis Riwayat Ahmad).  

Tags:
  • Inspiratif
  • Opini
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Most popular
  • Dosen Hukum Tata Negara Ingatkan Pentingnya Keabsahan Legalitas KNPI Menjelang Musda

    04 Oktober
    Dosen Hukum Tata Negara Ingatkan Pentingnya Keabsahan Legalitas KNPI Menjelang Musda
  • Syamsul Latanro Nilai Pencabutan SK Direktur PAM Tirta Karajae Sudah Tepat 

    04 Oktober
    Syamsul Latanro Nilai Pencabutan SK Direktur PAM Tirta Karajae Sudah Tepat 
  • Dorong Peningkatan Pelayanan Air Bersih di Parepare, Walikota Tinjau PAM Tirta Karajae

    08 Oktober
    Dorong Peningkatan Pelayanan Air Bersih di Parepare, Walikota Tinjau PAM Tirta Karajae
  • Didukung Mapancas dan Fokusmaker, AMPI Resmi jadi Bacalon Ketua KNPI Parepare

    03 Oktober
    Didukung Mapancas dan Fokusmaker, AMPI Resmi jadi Bacalon Ketua KNPI Parepare
  • Cegah Media Bias GEDSI, YLP2EM Parepare Lakukan Diskusi dengan Jurnalis 

    07 Oktober
    Cegah Media Bias GEDSI, YLP2EM Parepare Lakukan Diskusi dengan Jurnalis 
Rupa Mata
Rupa Mata
  • Redaksi
  • Visi Misi
  • Makna Logo dan Warna
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2025 Rupa Mata. All rights reserved.