Viral! Oknum Guru SMP di Pinrang Diduga Lecehkan Siswa, Korban Trauma sampai Coba Bunuh Diri
RUPAMATA.ID,PINRANG--Oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga melakukan tindakan pelecehan seksual kepada sejumlah sisiwanya.
Hal ini terkuak saat salah seorang korban dugaan pelecehan memberanikan diri menyampaikan keluhannya di media sosial, terkait pengalaman tak mengenakan yang ia alami di sekolah.
Saat dikonfirmasi tim Rupamata.id, korban mengaku telah dilecehkan dengan berbagai bentuk tindakan bejat pelaku. Dari keterangan terduga korban, tindakan pelecehan yang dilakukan oknum guru itu telah ia terima sejak Agustus 2025.
"Kalau saya kak bulan Agustus tahun ini (mulai dilecehkan), yang dia lakukan ke saya itu, dia remas area dadaku kak dan duduk di paha ku," kata Korban yang namanya tidak ingin dimediakan, (14/9/2025).
"Sebenarnya banyak sekali korbannya kak. Takut sekali ka speak up kak. Karena nilaiku diancam, belum ka lulus masih sekolah ka di sana, takut ka juga dibunuh," imbuhnya.
Bahkan kata dia, ada seorang alumni yang mengalami depresi, imbas tindakan asusila yang kerap dilakukan pelaku kepada korban saat masih bersekolah di SMP tersebut.
"Alumni ini bilang kak, kalau dia sudah beberapa kali coba untuk bunuh diri karena merasa malu, dan tidak nyaman dengan dirinya setelah dikasih begitu sama guruku dulu, dia dilecehkan dengan cara yang sangat tidak pantas kasihan," ujarnya.
Dia membeberkan, sebelum menginformasikan kasus ini di media sosial, beberapa kali korban telah melaporkan ke pihak sekolah. Namun, tidak ada tanggapan dan tindakan serius yang dilakukan sekolah kepada pelaku.
"Guruku ini laki-laki korbannya juga selalu laki-laki, pelaku menjabat sebagi Wakasek di sekolah. Kami sudah coba melapor ke pihak sekolah soal kasus ini, tapi tidak ada kejelasan. Karena itu kami ingin masalah ini mendapat perhatian lebih luas agar pihak berwenang benar-benar bertindak," ungkapnya.
"Kami juga berencana melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, meski saat ini belum ada bukti tertulis atau rekaman. Tapi ada banyak korban yang sudah bicara dan siap memberikan keterangan, kami yakin kesaksian mereka cukup kuat untuk menjadi dasar penyelidikan. Kami tidak mau ada korban lagi, kami ingin kasus ini diungkapkan jelas dan dihentikan," jelas korban.(*)