Hanguskan 3 Asrama, Begini Kronologi Kebakaran Ponpes di Parepare
RUPAMATA.ID,PAREPARE--Peristiwa kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Zubdatul Asrar NU Lappa Anging, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (23/8/2025).
Dari informasi yang dihimpun, kebakaran yang melalap 3 asrama wakaf rumah kayu santri, diduga terjadi akibat hubungan arus pendek atau korsleting listrik di salah satu asrama.
Ketua Asrama Pondok Pesantren Zubdatul Asrar NU Lappa Anging Nurul Hidayat, mengatakan, percikan api dari kWh listrik awalnya disadari oleh salah seorang santri yang sedang berada di dalam asrama tengah.
Saat ingin memastikan, percikan api yang tiba-tiba meluap membuat santri tersebut kaget dan berteriak histeris.
Mendengar kepanikan salah seorang santri yang dikepung api, pembina dan santri lain yang awalnya berada di dalam masjid mengikuti kegiatan ibadah dan belajar, berlarian keluar untuk memadamkan api yang mulai merambat di dua asrama yang ada di sisinya.
"Dari dalam masjid kami dengar ada santri yang berteriak kebakaran. Akhirnya kami semua keluar sekitar pukul 06.15 Wita, kami tentu kaget melihat api dan asrama yang sudah terbakar," ujarnya.
"Jarak masing-masing ketiga asrama ini 2 meter. Mungkin karena api yang luar biasa panasnya, dan jarak antara asrama cukup berdekatan. Sehingga 3 asrama yang berdampingan ini sampai hangus terbakar," jelas Hidayat.
Dia menambahkan, meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, salah seorang santri yang menjadi saksi kebakaran, mengalami sedikit luka akibat berlari dan lompat menghindari api.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Ini ji santri kita yang lompat tadi mungkin sedikit sakit dia rasa tapi Insya Allah sudah aman," ungkapnya.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti total kerugian yang dialami santri maupun pihak Pondok Pesantren. Namun, kata Hidayat, dari peristiwa kebakaran tersebut selain asrama, semua barang milik santri juga hangus tak bersisa.
"Semua barang-barang santri yang ada di dalam ketiga asrama itu habis terbakar. Mulai dari kitab untuk belajar, Al-Qur'an, peralatan belajar, pakaian, lemari, kasur hingga tabungan santri pun ikut dilahap api," imbuhnya.
"Sudah tidak ada yang tersisa dari kebakaran asrama penuh kenangan ini. Hanya pakaian yang sedang digunakan santri saja yang masih ada," tambahnya.
Sementara, Kepala PKPPS Ponpes Zubdatul Asrar NU Sabuddin mengungkapkan, saat ini sebanyak 32 orang santri yang terdampak kebakaran, telah dipindahkan ke asrama yang sedang dalam pembangunan.
"Untuk sementara, 32 santri ini kita pindahkan ke asrama baru. Karena memang ada asrama yang sedang kami selesaikan untuk santri," tandasnya. (*)